Badut Berhati Batu!!! (part 1)
terik
panas matahari menembus kulit penuh kerut,tampak seorang laki-laki tua
rentah sedang berteriak sambl memegang secarik kertas besar dengan
bertuliskan " bagi yang membutuhkan ginjal,saya siap menjual ginjal saya
sendiri demi menebus ijazah anak tercinta saya"..
hiruk piruk arus lalu lintas melewati sang bapak tua rentah tersebut,tubuhnya yang sudah membungkuk,kulitnya yang sudah penug dengan kerutan dan rambutnya yang memutih,ia adalah parto,bapak parto wijoyo.beberapa pasang mata melihat dengan raut wajah yg seolah ikut merasa ibah. beberapa mediapun banyak yang meliput dan disiarkan diberbagai tv nasional..pemerintahpun ibah dengan pria tua itu,perjuangannya untuk menebus ijazah sang anak sangat luar biasa.
ia memiliki seorang putri bernama kanaya, berusia 18 tahun yang sedang menempuh pendidikan sekolah menengah atas disalah satu pondok pesantren yang cukup tersohor didaerahnya.ijazah putrinya tertahan di pondok pesantren tersebut dikarenakan biaya untuk menebus ijazah tersebut belum terlunasi,hal itulah yang mendorong sang ayah untuk terus berjuang dengan berbagai cara untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah agar dapat menebus ijazah sang anak.ia sangat membanggakan anaknya,selain sang anak memiliki kecerdasan yang luar biasa sang ayah juga sudah sangat menaruh harap terhadap sang anak untuk meneruskan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi agar sang anak dapat membatu perekonomian keluarga..
hiruk piruk arus lalu lintas melewati sang bapak tua rentah tersebut,tubuhnya yang sudah membungkuk,kulitnya yang sudah penug dengan kerutan dan rambutnya yang memutih,ia adalah parto,bapak parto wijoyo.beberapa pasang mata melihat dengan raut wajah yg seolah ikut merasa ibah. beberapa mediapun banyak yang meliput dan disiarkan diberbagai tv nasional..pemerintahpun ibah dengan pria tua itu,perjuangannya untuk menebus ijazah sang anak sangat luar biasa.
ia memiliki seorang putri bernama kanaya, berusia 18 tahun yang sedang menempuh pendidikan sekolah menengah atas disalah satu pondok pesantren yang cukup tersohor didaerahnya.ijazah putrinya tertahan di pondok pesantren tersebut dikarenakan biaya untuk menebus ijazah tersebut belum terlunasi,hal itulah yang mendorong sang ayah untuk terus berjuang dengan berbagai cara untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah agar dapat menebus ijazah sang anak.ia sangat membanggakan anaknya,selain sang anak memiliki kecerdasan yang luar biasa sang ayah juga sudah sangat menaruh harap terhadap sang anak untuk meneruskan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi agar sang anak dapat membatu perekonomian keluarga..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar